Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

apa arti semboyan bhinneka tunggal ika brainly

Bhinneka tunggal ika


Bhinneka tunggal ika Menurut Brainly

Jadi berikut ini adalah apa arti semboyan Bhineka Tunggal Ika brainly sebagai berikut. Arti semboyan Bhineka Tunggal Ika adalah "Berbeda-beda tetapi tetap satu." Arti semboyan Bhineka Tunggal Ika ini diambil dari bahasa Jawa Kuno dari karangan Mpu Tantular.

Kata “Bhinneka” artinya beraneka ragam atau berbeda-beda, kata “Tunggal” artinya satu, sedangkan “Ika” artinya itu. Secara harfiah, Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan menjadi “Beraneka Satu Itu”, yang bermakna meskipun berbeda-beda, tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu kesatuan.

Alasan mengapa semboyan Bhinneka Tunggal Ika sangat penting bagi bangsa Indonesia adalah semboyan ini mempersatukan berbagai perbedaan yang ada di masyarakat. Semboyan ini mengisyaratkan bahwa perbedaan bukanlah penghalang atau pemecah, melainkan menjadi pemersatu seluruh perbedaan yang ada.

Contoh sikap penerapan Bhinneka Tunggal Ika

Bersikap baik dengan sesama, tidak saling mengejek jika terdapat perbedaan. Saling menghormati dan menghargai agama atau kepercayaan orang lain. Memberikan kesempatan orang lain untuk beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.

Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan yang melekat pada lambang Garuda. Makna dari Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetapi tetap satu. Jika dilihat dari sejarah historisnya, Bhinneka Tunggal Ika dituliskan dalam kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular pada masa Majapahit sekitar abad ke-14.

Mpu Tantular mengajarkan makna toleransi antar umat beragama dan dianut oleh pemeluk agama Hindu dan Buddha. Semboyan "Bhinneka tunggal ika tan hana dharma mangrwa" sendiri digunakan untuk menciptakan kerukunan di antara rakyat Majapahit dalam kehidupan beragama. 

Mpu Tantular merupakan seorang pujangga yang hidup pada era kerajaan Majapahit. Mpu Tantular juga merupakan seorang penganut agama Buddha. Karya-karyanya yang terkenal yakni kakawin Arjunawijaya serta kakawin Sutasoma.

Dua pujangga ternama di masa Majapahit yakni Mpu Prapanca dan Mpu Tantular yang menjadi penggores sejarah penting bagi Kerajaan Majapahit. Kitab sastra itu mengisahkan kehidupan Kerajaan Majapahit dan segala dinamika, termasuk pemujaan ke Hayam Wuruk. 

Kitab Negarakertagama ditulis oleh Mpu Prapanca di masa pemerintahan Hayam Wuruk. Kitab ini menceritakan tata pemerintahan Majapahit. Kitab Negarakertagama ditulis oleh Mpu Prapanca, yang kemudian menjadi sumber sejarah yang begitu dipercaya. Naskah kitab ini selesai ditulis dalam Bahasa Kawi pada bulan Aswina tahun Saka 1287 (September – Oktober 1365 Masehi).